Hayo-hayo lagi bingung mau cari gadget apa... pasti itu adalah salah satu masalah yang sering melanda para calon konsumen. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kebingungan tersebut, salah satunya adalah banyaknya merk gadget dengan kualitas yang hampir sama beredar di pasaran saat ini. Dari segi tren pun terlihat cukup banyak produsen elektronik yang menghadirkan fitur canggih pada setiap produk andalan masing-masing.Untuk memilih sesuatu kita harus tahu apa yang kita butuhkan, jangan asal-asal saja dalam memilih karena jika kita sudah menentukan pilihan dan pilihan itu tidak cocok pada saat sudah dibeli, tentu kita sangat menyesal. Maka dari itu saya simpulkan bahwa memilih juga ada ilmunya. Ilmu apa? Yang pasti bukan Matematika ataupun Fisika, hanya sedikit tips yang ringan saja. Bagi anda para pencinta gadget yang ingin memiliki Tablet atau Ponsel Android sebaiknya mengikuti tips penting ini sebelum membelinya.
Dan kenapa harus android, saya memiliki beberapa alasannya, karena saya pun pengguna tablet android hhe. Android menyajikan Aplikasi dan Game yang bermacam-macam dan jumlahnya sampai jutaan. Kita bisa menemukan semuanya di Google Play Store. Sudah jelas kalau kita bisa bermain Game HD sepuas kita mau. Android merupakan smartphone yang paling populer saat ini. Bisa dikatakan Android adalah sistem operasi yang paling banyak digunakan karena banyak orang yang sudah beralih ke Android. Saya sudah mengamati orang yang dekat dengan saya, mereka banyak yang sudah beralih ke Android. Penggunanya menjamur dan terus bertambah setiap harinya. Banyak perusahaan yang memanfaatkan kepopuleran Android dengan memproduksi Tablet dan Ponsel berbasis Android sehingga Banyak pilihan merk, harga, fitur dan ini juga mendukung luasnya pasar Android. Dengan itu semua anda pasti bingung menentuka pilihan yang tepat untuk Anda sendiri.
Saya kira penjelasannya jangan terlalu banyak deh ya nanti malah yang baca makin pusing lagi haha. Untuk lebih yakin memilih gadget android kalian bisa googling dulu deh buat cari tahu kelebihan android yang lainnya tapi hal yang paling penting dalam memilih Android menurut saya adalah harganya yang terjangkau dan pas buat mahasiswa kayak saya hha.
Ini tips yang bisa jadi pertimbangan anda :
1. Merk
Tentukan terlebih dahulu produk apa yang Anda inginkan. Dalam hal ini, rasa ingin memiliki haruslah dituangkan secara mendalam. Selain itu juga tren mungkin bisa dipergunakan sebagai pertimbangan. Kualitas pun harus diperhatikan betul, sebab faktor tersebut menjadi hal penting dalam pembelian gadget baru dan sebagai kebutuhan utama.
2. Fitur Dasar
Anda harus mengetahui dan memahami fitur dasar dari Gadget yang akan dibeli. Fitur-fitur dasar seperti kamera, bluetooth (sekarang sudah mendukung versi 3 bahkan versi 4), WiFi, Gps, koneksi (3G/HSDPA), jenis layar sentuh (kebanyakan Android sekarang menggunakan layar sentuh). Kira-kira itulah fitur dasar Android yang harus anda kenali. Cek fitur-fitur tersebut apakah ada. Namun kebanyakan Android sudah menyertakan semua fitur-fitur seperti diatas hanya versinya saja yang berbeda. . Pertimbangkanlah semua itu, semakin lengkap fiturnya atau semakin tinggi versinya akan semakin mahal harganya.
3. Versi Android
Ada banyak versi Android mulai yang paling bawah yaitu versi 1.0 namanya Apple Pie (mungkin sudah tidak ada versi seperti itu sekarang) sampai versi 4.2 namanya Jelly Bean dan yang paling baru kabarnya Google akan meliris Android versi 5.0 namanya Key Lime Pie. Semakin tinggi versinya akan semakin banyak fitur-fitur menarik yang ditawarkan, penyempurnaan dari versi sebelumnya, memiliki tampilan yang menarik dan yang pasti harganya akan semakin mahal.
4. Spesifikasi
Jika anda penggemar game, apalagi ingin memainkan game-game HD di gadget anda, maka spesifikasi dari gadget yang akan anda beli menjadi sesuatu yang sangat penting sekali. Gadget anda harus mempunyai kapasitas RAM yang cukup besar ( saya sarankan 1 GB ) dan memiliki GPU / tampilan display yang bagus ( contohnya seperti nvidia tegra atau powerSX ), yang terakhir jangan lupakan tentang processor. Cari processor yang memiliki kecepatan minimal dual core ( tapi saya sarankan untuk mencari yang quad qore ).
4. Harga
Sebenarnya harga adalah yang paling utama menurut saya. Karena itu hanya menurut saya atau sebagian orang saja maka harga saya tempatkan di urutan terakhir. Banyak harga yang ditawarkan untuk bisa memiliki Android, mulai dari yang murah sampai yang mahal. Tetapi yang harus diingat, mahal bukan berarti pasti bermerk terkenal. Banyak merk biasa yang harganya mahal karena fitur yang ditawarkan begitu mewah dan juga tidak selamanya yang memiliki merk terkenal harganya mahal. Itu tergantung fitur yang ditawarkan.
Sumber :
http://is-android.blogspot.com/2013/07/tips-penting-sebelum-memilih-dan.html
http://www.gaptekbgt.com/tips-memilih-gadget-sesuai-kebutuhan.html
Jumat, 29 November 2013
How to Make Order Letter n Complaint Letter
- Make Order Letter.
An order letter is the same as a purchase order. In an order letter, you will give the place where you are purchasing an item detailed instructions for fulling your order. It is also considered a legal record of that transaction. An order letter is a business letter which confirms the details of a purchase of services or goods from one party to another. Also, such terms as a letter of order or a PO (purchase order) can be used. The purpose of an order letter is to give the necessary instructions to the seller to fulfill an order successfully. The paper track of a particular transaction starts with it. Since an order letter serves as a legal proof of an agreement, it should be written carefully. A customer should provide detailed information about their order, such as the model number, quantity, size, color, the payment terms, etc. When another party receives the letter, they will start processing the order and, if all necessary details are mentioned, dispatch the merchandise as soon as possible.
This is the step to make the Order Letter :
- Write a separate paragraph for each item, using double spacing between paragraphs.
- Clearly indicate the item number or the product code, the quantity, color and size being ordered.
- Specify the mode of payment.
- An order letter should also contain information about the cost of the price, such as taxes, so that there is no misunderstanding when making a payment.
- If you have already paid any advance against the order, you should mention it in the letter.
- Specify the relevant details related to the terms and conditions agreed upon by you and the other party involved.
- Indicate the preferable mode of shipping.
- Point out a deadline delivery date.
and last i give you example of Order Letter :
Fashion Inc
JL. Dr. Laimena
Maluku , Indonesia
May 27,2013
Mozza Butique
Gotta, 2rd Floor
Tual, Maluku Tenggara
Dear Sir or Madam,
As per our discussions on March 28, 2013 we are pleased to place an order for 3 lussin of t-shirt on the following terms and conditions:
The cost of each t-shirt will be Rp. 45.000/piece (exclude tax)
Delivery will be done within 3-4 days from the order date
Damage items in transit are not the responsibility of Mozza Butique
If the order is not delivered as per the above terms and conditions, the order stands cancelled and money can back 100%
We shall appreciate your shipping that albums immediately to our office in JL. Dr Laimena
Maluku, Indonesia. Payment we will made with transfer banking to your account on May 31 2013.
Hoping to have a good relationship with you.
Best regards,
(Ina Mona)
The reason I make it ==> I think, order the t-shirt will be easy and have big profit for a bussines again because now is modern world that always to follow a style of fashion
Please enjoy it.
- Make Complaint Letter
Writing a letter of complaint is something most people have to do at some point in their lives. Whether you're dissatisfied with a company's product or service, it is usually possible to resolve the issue in a mutually beneficial way, through a firm but polite letter of complaint. Writing a complaint letter should not be complicated or scary - all you need to do is clearly state the facts and politely request a resolution.
How to Write a Complaint Letter
- Include your name, address, and home and work phone numbers.
- Type your letter if possible. If it is handwritten, make sure it is neat and easy to read.
- Make your letter brief and to the point. Include all important facts about your purchase, including the date and place where you made the purchase and any information you can give about the product or service such as serial or model numbers or specific type of service.
- State exactly what you want done about the problem and how long you are willing to wait to get it resolved. Be reasonable. Include all documents regarding your problem. Be sure to send COPIES, not originals.
- Avoid writing an angry, sarcastic, or threatening letter. The person reading your letter probably was not responsible for your problem but may be very helpful in resolving it.
- Keep a copy of the letter for your records.
Sample Complaint Letter
Name of Contact Person, if available
Title, if available
Company Name
Consumer Complaint Division, if you have no contact person
Street Address
City, State, Zip Code
Dear (Contact Person):
Re: (account number, if applicable)
On (date), I (bought, leased, rented, or had repaired) a (name of the product, with serial or model number or service performed) at (location and other important details of the transaction).
Unfortunately, your product (or service) has not performed well (or the service was inadequate) because (state the problem). I am disappointed because (explain the problem: for example, the product does not work properly, the service was not performed correctly, I was billed the wrong amount, something was not disclosed clearly or was misrepresented, etc.). To resolve the problem, I would appreciate it if you could (state the specific action you want—money back, charge card credit, repair, exchange, etc.). Enclosed are copies of my records (include copies of receipts, guarantees, warranties, canceled checks, contracts, model and serial numbers, and any other documents).
I look forward to your reply and a resolution to my problem, and will wait until (set a time limit) before seeking help from a consumer protection agency or the Better Business Bureau. Please contact me at the above address or by phone at (home and/or office numbers with area code).
Sincerely,
Your name
Enclosure(s) cc: (reference to whom you are sending a copy of this letter, if anyone)
Sumber :
http://bestletterhelp.com/business-letters/how-to-write-order-letter.html
http://www.howtomakealetter.com/how-to-write-an-order-letter/
http://www.wikihow.com/Write-a-Complaint-Letter-to-a-Company
http://www.infoplease.com/ipa/A0002121.html
http://inamona92.blogspot.com/2013/04/example-for-order-letter.html
An order letter is the same as a purchase order. In an order letter, you will give the place where you are purchasing an item detailed instructions for fulling your order. It is also considered a legal record of that transaction. An order letter is a business letter which confirms the details of a purchase of services or goods from one party to another. Also, such terms as a letter of order or a PO (purchase order) can be used. The purpose of an order letter is to give the necessary instructions to the seller to fulfill an order successfully. The paper track of a particular transaction starts with it. Since an order letter serves as a legal proof of an agreement, it should be written carefully. A customer should provide detailed information about their order, such as the model number, quantity, size, color, the payment terms, etc. When another party receives the letter, they will start processing the order and, if all necessary details are mentioned, dispatch the merchandise as soon as possible.
This is the step to make the Order Letter :
- Write a separate paragraph for each item, using double spacing between paragraphs.
- Clearly indicate the item number or the product code, the quantity, color and size being ordered.
- Specify the mode of payment.
- An order letter should also contain information about the cost of the price, such as taxes, so that there is no misunderstanding when making a payment.
- If you have already paid any advance against the order, you should mention it in the letter.
- Specify the relevant details related to the terms and conditions agreed upon by you and the other party involved.
- Indicate the preferable mode of shipping.
- Point out a deadline delivery date.
and last i give you example of Order Letter :
Fashion Inc
JL. Dr. Laimena
Maluku , Indonesia
May 27,2013
Mozza Butique
Gotta, 2rd Floor
Tual, Maluku Tenggara
Dear Sir or Madam,
As per our discussions on March 28, 2013 we are pleased to place an order for 3 lussin of t-shirt on the following terms and conditions:
The cost of each t-shirt will be Rp. 45.000/piece (exclude tax)
Delivery will be done within 3-4 days from the order date
Damage items in transit are not the responsibility of Mozza Butique
If the order is not delivered as per the above terms and conditions, the order stands cancelled and money can back 100%
We shall appreciate your shipping that albums immediately to our office in JL. Dr Laimena
Maluku, Indonesia. Payment we will made with transfer banking to your account on May 31 2013.
Hoping to have a good relationship with you.
Best regards,
(Ina Mona)
The reason I make it ==> I think, order the t-shirt will be easy and have big profit for a bussines again because now is modern world that always to follow a style of fashion
Please enjoy it.
- Make Complaint Letter
Writing a letter of complaint is something most people have to do at some point in their lives. Whether you're dissatisfied with a company's product or service, it is usually possible to resolve the issue in a mutually beneficial way, through a firm but polite letter of complaint. Writing a complaint letter should not be complicated or scary - all you need to do is clearly state the facts and politely request a resolution.
How to Write a Complaint Letter
- Include your name, address, and home and work phone numbers.
- Type your letter if possible. If it is handwritten, make sure it is neat and easy to read.
- Make your letter brief and to the point. Include all important facts about your purchase, including the date and place where you made the purchase and any information you can give about the product or service such as serial or model numbers or specific type of service.
- State exactly what you want done about the problem and how long you are willing to wait to get it resolved. Be reasonable. Include all documents regarding your problem. Be sure to send COPIES, not originals.
- Avoid writing an angry, sarcastic, or threatening letter. The person reading your letter probably was not responsible for your problem but may be very helpful in resolving it.
- Keep a copy of the letter for your records.
Sample Complaint Letter
Name of Contact Person, if available
Title, if available
Company Name
Consumer Complaint Division, if you have no contact person
Street Address
City, State, Zip Code
Dear (Contact Person):
Re: (account number, if applicable)
On (date), I (bought, leased, rented, or had repaired) a (name of the product, with serial or model number or service performed) at (location and other important details of the transaction).
Unfortunately, your product (or service) has not performed well (or the service was inadequate) because (state the problem). I am disappointed because (explain the problem: for example, the product does not work properly, the service was not performed correctly, I was billed the wrong amount, something was not disclosed clearly or was misrepresented, etc.). To resolve the problem, I would appreciate it if you could (state the specific action you want—money back, charge card credit, repair, exchange, etc.). Enclosed are copies of my records (include copies of receipts, guarantees, warranties, canceled checks, contracts, model and serial numbers, and any other documents).
I look forward to your reply and a resolution to my problem, and will wait until (set a time limit) before seeking help from a consumer protection agency or the Better Business Bureau. Please contact me at the above address or by phone at (home and/or office numbers with area code).
Sincerely,
Your name
Enclosure(s) cc: (reference to whom you are sending a copy of this letter, if anyone)
Sumber :
http://bestletterhelp.com/business-letters/how-to-write-order-letter.html
http://www.howtomakealetter.com/how-to-write-an-order-letter/
http://www.wikihow.com/Write-a-Complaint-Letter-to-a-Company
http://www.infoplease.com/ipa/A0002121.html
http://inamona92.blogspot.com/2013/04/example-for-order-letter.html
MAKE A MEMO
A short message is usually called memo or memorandum. Memo used in authorized situations. Memo is an official letter that is brief and used internally within an agency or institution. Memo can be a warning, command, and questions. Text message is also commonly used in the family, to a situation that is not authorized. Un official short message also has functions same like memo, which is a short message from superiors to subordinates within the agency or institution. In the family, this message is used by a father to son or from brother to sister.
HOW TO MAKE A MEMO ?
Memos should have the following sections and content:
- A 'To' section containing the name of the receiver. For informal memos, the receiver's given name; e.g. 'To: Andy' is enough. For more formal memos, use the receiver's full name. If the receiver is in another department, use the full name and the department name. It is usually not necessary to use Mr., Mrs., Miss or Ms unless the memo is very formal.
- A 'From' section containing the name of the sender. For informal memos, the sender's other name; e.g. 'From: Bill' is enough. For more formal memos, use the sender's full name. If the receiver is in another department, use the full name and the department name. It is usually not necessary to use Mr., Mrs., Miss or Ms unless the memo is very formal.
- A 'Date' section. To avoid confusion between the British and American date systems, write the month as a word or an abbreviation; e.g. 'January' or 'Jan'.
- A Subject Heading.
- The message.
Unless the memo is a brief note, a well-organised memo message should contain the following sections: Situation - an Introduction or the purpose of the memo
Problem (optional) - for example: "Since the move to the new office in Kowloon Bay, staff have difficulty in finding a nearby place to buy lunch."
Solution (optional) - for example: "Providing a microwave oven in the pantry would enable staff to bring in their own lunchboxes and reheat their food."
Action - this may be the same as the solution, or be the part of the solution that the receiver needs to carry out; e.g. "we would appreciate it if you could authorise up to $3,000"
Politeness - to avoid the receiver refusing to take the action you want, it is important to end with a polite expression; e.g. "Once again, thank you for your support.", or more informally "Thanks".
- Signature
This is optional
it is an example of simple memo, now i will tell you about part of Memo :
Part of Memo :
1. To ......
2. From ....
3. Date ....
4. Subject .....
5. Body.
6. Closing.
Example Memo :
- Anda berperan sebagai seorang dosen yang akan memberikan kuliah tambahan. Kendati demikian, semua siswa belum mengetahui hal ini dan anda meminta seseorang untuk menyampaikan sebuah memo kepada ketua di kelas yang akan mendapatkan kuliah tambahan.
(1) To : Randika Satria
(2) From : Prof. Dr. Muhammad Insan, M.Pd.
(3) Date : June 21st, 2013
(4) Subject : Additional Class of Psycholinguistics
(5) In Saturday morning exactly at 7.30 A.M., we will hold an additional class for a psycholinguistics because your material in preparing for the final examination is not fulfilled enough. Tell all of your friend. (6) Then enjoy my class.
- other example memo :
Sumber :
http://www2.elc.polyu.edu.hk/cill/eiw/memos.htm
http://www.caramudahbelajarbahasainggris.net/2013/05/4-Contoh-Memo-dalam-Bahasa-Inggris-Terbaru.html#.Upidffg058M
http://www.bimbingan.org/pesan-singkat-atau-memo.htm
http://semuatentangcaracara.blogspot.com/2012/09/cara-menulis-memo-atau-pesan-singkat.html
HOW TO MAKE A MEMO ?
Memos should have the following sections and content:
- A 'To' section containing the name of the receiver. For informal memos, the receiver's given name; e.g. 'To: Andy' is enough. For more formal memos, use the receiver's full name. If the receiver is in another department, use the full name and the department name. It is usually not necessary to use Mr., Mrs., Miss or Ms unless the memo is very formal.
- A 'From' section containing the name of the sender. For informal memos, the sender's other name; e.g. 'From: Bill' is enough. For more formal memos, use the sender's full name. If the receiver is in another department, use the full name and the department name. It is usually not necessary to use Mr., Mrs., Miss or Ms unless the memo is very formal.
- A 'Date' section. To avoid confusion between the British and American date systems, write the month as a word or an abbreviation; e.g. 'January' or 'Jan'.
- A Subject Heading.
- The message.
Unless the memo is a brief note, a well-organised memo message should contain the following sections: Situation - an Introduction or the purpose of the memo
Problem (optional) - for example: "Since the move to the new office in Kowloon Bay, staff have difficulty in finding a nearby place to buy lunch."
Solution (optional) - for example: "Providing a microwave oven in the pantry would enable staff to bring in their own lunchboxes and reheat their food."
Action - this may be the same as the solution, or be the part of the solution that the receiver needs to carry out; e.g. "we would appreciate it if you could authorise up to $3,000"
Politeness - to avoid the receiver refusing to take the action you want, it is important to end with a polite expression; e.g. "Once again, thank you for your support.", or more informally "Thanks".
- Signature
This is optional
it is an example of simple memo, now i will tell you about part of Memo :
Part of Memo :
1. To ......
2. From ....
3. Date ....
4. Subject .....
5. Body.
6. Closing.
Example Memo :
- Anda berperan sebagai seorang dosen yang akan memberikan kuliah tambahan. Kendati demikian, semua siswa belum mengetahui hal ini dan anda meminta seseorang untuk menyampaikan sebuah memo kepada ketua di kelas yang akan mendapatkan kuliah tambahan.
(1) To : Randika Satria
(2) From : Prof. Dr. Muhammad Insan, M.Pd.
(3) Date : June 21st, 2013
(4) Subject : Additional Class of Psycholinguistics
(5) In Saturday morning exactly at 7.30 A.M., we will hold an additional class for a psycholinguistics because your material in preparing for the final examination is not fulfilled enough. Tell all of your friend. (6) Then enjoy my class.
- other example memo :
Sumber :
http://www2.elc.polyu.edu.hk/cill/eiw/memos.htm
http://www.caramudahbelajarbahasainggris.net/2013/05/4-Contoh-Memo-dalam-Bahasa-Inggris-Terbaru.html#.Upidffg058M
http://www.bimbingan.org/pesan-singkat-atau-memo.htm
http://semuatentangcaracara.blogspot.com/2012/09/cara-menulis-memo-atau-pesan-singkat.html
Minggu, 17 November 2013
Tips n Trik about Interview
Worry about interview when u want to get a job??? hhaha dont think like that. Now i wanna share you about tips n trik about interview. But first lets talk about the company. U have to know visi n missi that company to give first impression during an interview.Then next we talk about ur self... this is something u have to do.
WELL DRESS
Regarding clothing should be worn. Both of men and women should wear clothes that are neat and in accordance with the company's image. Even though the company was moving in the world of communication. For women wear dress shirts, do not wear jeans.At bottoms could skirt or pants or perhaps stockings. Wear makeup do not over and avoid wearing flat shoe. Use high heels too make ur perfomance look cool :D.
BEEING ON TIME
When the interview is important for applicants to come early.Coz with come early, the applicants have sufficient time to prepare for the interview.
CONFIDENCE
I think this is the most important thing u have to prepare that is confidence.Stay calm n relax, try do something to make ur feels good like singing with the small voice before the interview or listening the music.
LAST IMPRESSION
When u have the time to give the question dont nervous n quite. Try give question about the company or ur job. Like the description about ur job later.
SUMBER : http://kampus.okezone.com/read/2012/11/03/370/713156/5-trik-sukses-interview
Minggu, 03 November 2013
EXAMPLE OF MAKING CV ( contoh surat lamaran kerja )
LINK RECRUITMENT :
http://www.jobstreet.co.id/jobs/2013/10/new/p/40/1017944.htm?fr=J&src=27
MY EXAMPLE CV
Muhamad Insan Maulidin S.KOM
102 Tevland, East Bogor
Telephone: (021) 7711154 (Home); 085671665732 (Mobile)
Email: insan29@maulidian.com
Professional Profile
Iam an IT operation who is so enthusiastic. Able to understand the diverse ideas and works very well with a very high motivation. Able to work under pressure and have a great ability to work effectively. Have excellent systems thinking, interpersonal skills, smooth communication, good negotiation skills and the great ability to develop and to maintain internal and external relationships to be able to mutually beneficial. Enjoyed every working environment and team collaboration system has a highly structured and well.
Career Summary
2013 - February 2014
1.Be the IT staff at a banking company in Indonesia
2.Train staff to be able to plunge into the world of blogging and the internet to know well
3.Coordinate well with other staff in finding clients and improve a company's earnings
Education and Qualifications
S-1 Degree Computer System Of Gunadarma University 2010-2014
Senior High School in SMAN 7 Bogor 2007-2010
Professional Development
Team Leadership (2014)
Presentation Skills (2014)
IT Skills
• Word, Excel, Access, PowerPoint, Internet, Blog, Online Marketing and Email
Personal Details
Driving Licence : Full/Clean
Health : Excellent;
Interests: Computer, Football, Billiard
http://www.jobstreet.co.id/jobs/2013/10/new/p/40/1017944.htm?fr=J&src=27
MY EXAMPLE CV
Muhamad Insan Maulidin S.KOM
102 Tevland, East Bogor
Telephone: (021) 7711154 (Home); 085671665732 (Mobile)
Email: insan29@maulidian.com
Professional Profile
Iam an IT operation who is so enthusiastic. Able to understand the diverse ideas and works very well with a very high motivation. Able to work under pressure and have a great ability to work effectively. Have excellent systems thinking, interpersonal skills, smooth communication, good negotiation skills and the great ability to develop and to maintain internal and external relationships to be able to mutually beneficial. Enjoyed every working environment and team collaboration system has a highly structured and well.
Career Summary
2013 - February 2014
1.Be the IT staff at a banking company in Indonesia
2.Train staff to be able to plunge into the world of blogging and the internet to know well
3.Coordinate well with other staff in finding clients and improve a company's earnings
Education and Qualifications
S-1 Degree Computer System Of Gunadarma University 2010-2014
Senior High School in SMAN 7 Bogor 2007-2010
Professional Development
Team Leadership (2014)
Presentation Skills (2014)
IT Skills
• Word, Excel, Access, PowerPoint, Internet, Blog, Online Marketing and Email
Personal Details
Driving Licence : Full/Clean
Health : Excellent;
Interests: Computer, Football, Billiard
Sabtu, 12 Oktober 2013
Tulisan Bahasa Inggris (Softskill)
Tips Listening Properly
The following tips listen properly :
1. Focus on the sound source
2. Concentration
3. Try not to talk to to other people when listening the voice
4. Make notes or summaries of the sound source
5. Then to test the power of listening to us, invent a process to answer questions about the material the sound source is to determine how the level we are listening.
Because listening is a listening process that contains the element of intent. That is a process that includes listening to the sound, identify, interpret, evaluate, and reacting the meaning contained in it.
The following tips listen properly :
1. Focus on the sound source
2. Concentration
3. Try not to talk to to other people when listening the voice
4. Make notes or summaries of the sound source
5. Then to test the power of listening to us, invent a process to answer questions about the material the sound source is to determine how the level we are listening.
Because listening is a listening process that contains the element of intent. That is a process that includes listening to the sound, identify, interpret, evaluate, and reacting the meaning contained in it.
Business Letter ( Surat Bisnis )
Hello viewers, now i will explain you about business letter
HAPPY READING \o/ :D
A business letter is usually used when writing from one company to another, or for correspondence between such organizations and their customers, clients and other external parties. The overall style of letter will depend on the relationship between the parties concerned. There are many reasons to write a business letter. It could be to request direct information or action from another party, to order supplies from a supplier, to identify a mistake that was committed, to reply directly to a request, to apologize for a wrong or simply to convey goodwill. Even today, the business letter is still very useful because it produces a permanent record, is confidential, formal and delivers persuasive, well-considered messages.
* Part of Business Letter :
There are seven part of writing business letter :
1. The Heading
The heading contains the return address with the date on the last line. Sometimes it is necessary to include a line before the date with a phone number, fax number, or e-mail address. Often there is a line skipped between the address and the date. It is not necessary to type a return address if you are using stationery with the return address already imprinted, but you should always use a date. Make sure the heading is on the left margin.
2. Recipient’s Address
This is the address you are sending your letter to. Be sure to make it as complete as possible so it gets to its destination. Always include title names (such as Dr.) if you know them. This is, like the other address, on the left margin. If a standard 8 ½” x 11” paper is folded in thirds to fit in a standard 9” business envelope, the inside address should appear through the window in the envelope (if there is one). Be sure to skip a line after the heading and before the recipient’s address, then skip another line after the inside address before the greeting. For an example, see the end of this sheet for a sample letter.
3. The Salutation
The salutation (or greeting) in a business letter is always formal. It often begins with “Dear {Person’s name}.” Once again, be sure to include the person’s title if you know it (such as Ms., Mrs., Mr., or Dr). If you’re unsure about the person’s title then just use their first name. For example, you would use only the person’s first name if the person you are writing to is “Jordan” and you’re not sure if he or she is male or female. The salutation always ends with a colon.
4. The Body
The body is the meat of your letter. For block and modified block letter formats, single space and left justify each paragraph. Be sure to leave a blank line between each paragraph, however, no matter the format. Be sure to also skip a line between the salutation and the body, as well as the body and the close.
5. The Complimentary Close
The complimentary close is a short and polite remark that ends your letter. The close begins at the same justification as your date and one line after the last body paragraph. Capitalize the first word of your closing (Thank you) and leave four lines for a signature between the close and the sender’s name. A comma should follow the closing.
6. The Signature Line
Skip at least four lines after the close for your signature, and then type out the name to be signed. This often includes a middle initial, although it is not required. Women may put their title before had to show how they wish to be addressed (Ms., Mrs., Miss).
The signature should be in blue or black ink.
7. Enclosures
If you have any enclosed documents, such as a resume, you can indicate this by typing “Enclosures” one line below the listing. You also may include the name of each document.
* Style of Business Letter :
There are two main styles of business letters:
1. Full block style with Align all elements on the left margin.
2. Modified block style with other elements on the left page margin.
* Format of a Business Letter :
Standard
In a standard format letter,
1.uses a colon after the salutation.
2.uses a comma after the complimentary closing.
Open
In an open format letter,
(1) uses no punctuation after the salutation,
(2) uses no punctuation after the complimentary closing.
Block
In a Block format letter,
(1) all text is aligned to the left margin,
(2) paragraphs are not indented.
Semi-Block
In a Semi-Block format letter
(1) all text is aligned to the left margin,
(2) paragraphs are indented.
(3) paragraphs are separated by double or triple spacing.
Modified Block
In a Modified Block format letter,
(1) all text is aligned to the left margin, except for the author's address, date, and closing; and
(2) paragraphs are not indented. The author's address, date, and closing begin at the center point.
Modified Semi-Block
In a Modified Semi-Block format letter,
(1) all text is aligned to the left margin, except for the author's address, date, and closing; and
(2) paragraphs are indented. The author's address, date, and closing are usually indented in same position
* Example Of Business Letter :
3519 Front Street
Mount Celebres, CA 65286October 5, 2004Ms. Betty Johnson
Accounts Payable
The Cooking Store
765 Berliner Plaza
Industrial Point, CA 68534
Dear Ms. Johnson:
It has come to my attention that your company, The Cooking Store has been late with paying their invoices for the past three months.
In order to encourage our customers to pay for their invoices before the due date, we have implemented a discount model where we’ll give you 2% off your invoice if you pay us within 10 days of receiving the invoice.
I hope that everything is going well for you and your company. You are one of our biggest customers, and we appreciate your business. If you have any questions, feel free to contact me at (555) 555-5555.Sincerely, Signature
Bob Powers
Accounts Receivable
SUMBER : http://www.e-cl4ss.com/contoh-business-letter-surat-bisnis-bahasa-inggris/
http://www.nmu.edu/writingcenter/node/194
HAPPY READING \o/ :D
A business letter is usually used when writing from one company to another, or for correspondence between such organizations and their customers, clients and other external parties. The overall style of letter will depend on the relationship between the parties concerned. There are many reasons to write a business letter. It could be to request direct information or action from another party, to order supplies from a supplier, to identify a mistake that was committed, to reply directly to a request, to apologize for a wrong or simply to convey goodwill. Even today, the business letter is still very useful because it produces a permanent record, is confidential, formal and delivers persuasive, well-considered messages.
* Part of Business Letter :
There are seven part of writing business letter :
1. The Heading
The heading contains the return address with the date on the last line. Sometimes it is necessary to include a line before the date with a phone number, fax number, or e-mail address. Often there is a line skipped between the address and the date. It is not necessary to type a return address if you are using stationery with the return address already imprinted, but you should always use a date. Make sure the heading is on the left margin.
2. Recipient’s Address
This is the address you are sending your letter to. Be sure to make it as complete as possible so it gets to its destination. Always include title names (such as Dr.) if you know them. This is, like the other address, on the left margin. If a standard 8 ½” x 11” paper is folded in thirds to fit in a standard 9” business envelope, the inside address should appear through the window in the envelope (if there is one). Be sure to skip a line after the heading and before the recipient’s address, then skip another line after the inside address before the greeting. For an example, see the end of this sheet for a sample letter.
3. The Salutation
The salutation (or greeting) in a business letter is always formal. It often begins with “Dear {Person’s name}.” Once again, be sure to include the person’s title if you know it (such as Ms., Mrs., Mr., or Dr). If you’re unsure about the person’s title then just use their first name. For example, you would use only the person’s first name if the person you are writing to is “Jordan” and you’re not sure if he or she is male or female. The salutation always ends with a colon.
4. The Body
The body is the meat of your letter. For block and modified block letter formats, single space and left justify each paragraph. Be sure to leave a blank line between each paragraph, however, no matter the format. Be sure to also skip a line between the salutation and the body, as well as the body and the close.
5. The Complimentary Close
The complimentary close is a short and polite remark that ends your letter. The close begins at the same justification as your date and one line after the last body paragraph. Capitalize the first word of your closing (Thank you) and leave four lines for a signature between the close and the sender’s name. A comma should follow the closing.
6. The Signature Line
Skip at least four lines after the close for your signature, and then type out the name to be signed. This often includes a middle initial, although it is not required. Women may put their title before had to show how they wish to be addressed (Ms., Mrs., Miss).
The signature should be in blue or black ink.
7. Enclosures
If you have any enclosed documents, such as a resume, you can indicate this by typing “Enclosures” one line below the listing. You also may include the name of each document.
* Style of Business Letter :
There are two main styles of business letters:
1. Full block style with Align all elements on the left margin.
2. Modified block style with other elements on the left page margin.
* Format of a Business Letter :
Standard
In a standard format letter,
1.uses a colon after the salutation.
2.uses a comma after the complimentary closing.
Open
In an open format letter,
(1) uses no punctuation after the salutation,
(2) uses no punctuation after the complimentary closing.
Block
In a Block format letter,
(1) all text is aligned to the left margin,
(2) paragraphs are not indented.
Semi-Block
In a Semi-Block format letter
(1) all text is aligned to the left margin,
(2) paragraphs are indented.
(3) paragraphs are separated by double or triple spacing.
Modified Block
In a Modified Block format letter,
(1) all text is aligned to the left margin, except for the author's address, date, and closing; and
(2) paragraphs are not indented. The author's address, date, and closing begin at the center point.
Modified Semi-Block
In a Modified Semi-Block format letter,
(1) all text is aligned to the left margin, except for the author's address, date, and closing; and
(2) paragraphs are indented. The author's address, date, and closing are usually indented in same position
* Example Of Business Letter :
3519 Front Street
Mount Celebres, CA 65286October 5, 2004Ms. Betty Johnson
Accounts Payable
The Cooking Store
765 Berliner Plaza
Industrial Point, CA 68534
Dear Ms. Johnson:
It has come to my attention that your company, The Cooking Store has been late with paying their invoices for the past three months.
In order to encourage our customers to pay for their invoices before the due date, we have implemented a discount model where we’ll give you 2% off your invoice if you pay us within 10 days of receiving the invoice.
I hope that everything is going well for you and your company. You are one of our biggest customers, and we appreciate your business. If you have any questions, feel free to contact me at (555) 555-5555.Sincerely, Signature
Bob Powers
Accounts Receivable
SUMBER : http://www.e-cl4ss.com/contoh-business-letter-surat-bisnis-bahasa-inggris/
http://www.nmu.edu/writingcenter/node/194
Minggu, 07 April 2013
TUGAS 6
1. DATA
adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi.
Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui
2. METODE PENGUMPULAN DATA
Pada bahasan sebelumnya telah dibahas tahapan-tahapan dalam menulis karya tulis ilmiah. Sekarang mari kita bahas metode apa saja yang dapat digunakan dalam pengumpulan data.
Dalam penulisan karya ilmiah, pengumpulan data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guna mencapai tujuan penulisan. Ada 3 metode pengumpulan data, yakni :
- Wawancara
Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus.
Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
Tujuannya mendapatkan informasi dari narasumber/informan untuk keperluan proses pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.
- Observasi
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
3.SAMPEL
adalah sebagai bagian dari populasi, Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan oleh hal berikut:
1).Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi.
2).Penenlitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil penelitiannya dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang luas.
Pengertian Sampel menurut Wikipedia: Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita.
Ada 2 teknik pengambilan sampel :
1. Teknik sampling berdasarkan peluang.
Teknik sampling berdasarkan peluang adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana setiap unit observasi dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Ada 3 teknik sampling berdasarkan peluang :
a). Sampling Acak Sederhana
Sampling acak sederhana adalah teknik pengambilan sampel dimana sampel diambil berdasarkan tabel bilangan acak
b). Sampling Klasifikasi
Sampling klasifikasi adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana populasi di bagi-bagi menjadi sub-sub populasi yang antar sub populasi homogen. Karena sub populasi homogen, salah satu sub populasi diambil sebagai sampel
c).Sampling Stratifikasi
Sampling stratifikasi adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana populasi di bagi-bagi menjadi sub-sub populasi yang antar sub populasi heterogen. Karena sub populasi heterogen, pada setiap sub polulasi ada yang diambil sebagai sampel
2. Teknik sampling tidak berdasarkan peluang
Teknik sampling tidak berdasarkan peluang adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap unit observasi dalan populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Ada beberapa teknik sampling tidak berdasarkan peluang, diantaranya :
a).Teknik sampling convenience (seadanya)
b).Teknik sampling judgment (pertimbangan)
4. VARIABEL
Variabel yaitu suatu cara perhatian utama penelitian pendidikan terletak pada pembahasan dan analisis terhadap hasil-hasil pengukuran. Pembahasan hasil penelitian ini akan menjadi lebih efektif apabila peneliti memiliki kriteria yang tepat terhadap hasil. Kriteria ini berupa batasan operasional tentang hasil. Batasan operasional ini adalah suatu bukti tentang variabel-variabel yang diteliti dan akan diterima oleh peneliti.
Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian pendidikan. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Ada juga yang menganggap variabel sebagai gejala sesuatu yang bervariasi.
Variabel penelitian dibedakan menjadi:
1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
2. Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables).
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
Contoh:
Jika seorang peneliti ingin mengkaji hubungan antara dua variabel, misalnya variabel waktu untuk belajar (A) dan prestasi belajarnya (B), maka pertanyaan atau masalah yang diajukan , “Bagaimanakah prestasi belajar yang dicapai apabila waktu yang dipakai untuk belajar lebih banyak atau lebih sedikit?”
Banyak sedikitnya waktu belajar yang dipakai oleh pebelajar diidentifikasikan sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Variabel ini (waktu belajar) dimanipulasi atau diubah untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (prestasi belajar).
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh:
Hipotesis : Kecermatan membaca siswa perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki setelah mereka mendapat pembelajaran membaca cepat dan lambat.
Variabel bebas : pembelajaran membaca cepat dan lambat
Variabel moderator : siswa perempuan dan laki-laki
Variabel terikat : kecermatan
4. Variabel Kontrol
Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali, atau variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam penelitian di samping strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan, peneliti juga mempertimbangkan tingkat usia, misalnya kelompok umur tertentu, maka umur dalam penelitia ini dianggap sebagai variabel kendali.
5. Variabel intervening
Adalah yang tidak pernah diamati dan hanya disimpulkan berdasarkan pada variabel terikat dan bebas.
Contoh:
Hipotesis: Pada siswa yang memiliki minat yang meningkat terhadap tugas yang diberikan, unjuk kerja terhadap tugas yang diukur meningkat.
Variabel bebas : minat terhadap tugas
Variabel intervening : belajar
Variabel terikat : unjuk kerja tugas
SUMBER :
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampel.html
http://penjagahati-zone.blogspot.com/2011/04/pengertian-variabel-dan-jenis-jenis.html
http://tugas27.wordpress.com/2012/05/02/pengertian-data/
adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi.
Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui
2. METODE PENGUMPULAN DATA
Pada bahasan sebelumnya telah dibahas tahapan-tahapan dalam menulis karya tulis ilmiah. Sekarang mari kita bahas metode apa saja yang dapat digunakan dalam pengumpulan data.
Dalam penulisan karya ilmiah, pengumpulan data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guna mencapai tujuan penulisan. Ada 3 metode pengumpulan data, yakni :
- Wawancara
Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus.
Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
Tujuannya mendapatkan informasi dari narasumber/informan untuk keperluan proses pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.
- Observasi
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
3.SAMPEL
adalah sebagai bagian dari populasi, Masalah sampel dalam suatu penelitian timbul disebabkan oleh hal berikut:
1).Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari populasi.
2).Penenlitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil penelitiannya dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada objek, gejala, atau kejadian yang luas.
Pengertian Sampel menurut Wikipedia: Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita.
Ada 2 teknik pengambilan sampel :
1. Teknik sampling berdasarkan peluang.
Teknik sampling berdasarkan peluang adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana setiap unit observasi dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Ada 3 teknik sampling berdasarkan peluang :
a). Sampling Acak Sederhana
Sampling acak sederhana adalah teknik pengambilan sampel dimana sampel diambil berdasarkan tabel bilangan acak
b). Sampling Klasifikasi
Sampling klasifikasi adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana populasi di bagi-bagi menjadi sub-sub populasi yang antar sub populasi homogen. Karena sub populasi homogen, salah satu sub populasi diambil sebagai sampel
c).Sampling Stratifikasi
Sampling stratifikasi adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana populasi di bagi-bagi menjadi sub-sub populasi yang antar sub populasi heterogen. Karena sub populasi heterogen, pada setiap sub polulasi ada yang diambil sebagai sampel
2. Teknik sampling tidak berdasarkan peluang
Teknik sampling tidak berdasarkan peluang adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap unit observasi dalan populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Ada beberapa teknik sampling tidak berdasarkan peluang, diantaranya :
a).Teknik sampling convenience (seadanya)
b).Teknik sampling judgment (pertimbangan)
4. VARIABEL
Variabel yaitu suatu cara perhatian utama penelitian pendidikan terletak pada pembahasan dan analisis terhadap hasil-hasil pengukuran. Pembahasan hasil penelitian ini akan menjadi lebih efektif apabila peneliti memiliki kriteria yang tepat terhadap hasil. Kriteria ini berupa batasan operasional tentang hasil. Batasan operasional ini adalah suatu bukti tentang variabel-variabel yang diteliti dan akan diterima oleh peneliti.
Variabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian pendidikan. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian. Ada juga yang menganggap variabel sebagai gejala sesuatu yang bervariasi.
Variabel penelitian dibedakan menjadi:
1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
2. Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables).
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.
Contoh:
Jika seorang peneliti ingin mengkaji hubungan antara dua variabel, misalnya variabel waktu untuk belajar (A) dan prestasi belajarnya (B), maka pertanyaan atau masalah yang diajukan , “Bagaimanakah prestasi belajar yang dicapai apabila waktu yang dipakai untuk belajar lebih banyak atau lebih sedikit?”
Banyak sedikitnya waktu belajar yang dipakai oleh pebelajar diidentifikasikan sebagai variabel bebas, sedangkan prestasi belajar sebagai variabel terikat. Variabel ini (waktu belajar) dimanipulasi atau diubah untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya (prestasi belajar).
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh:
Hipotesis : Kecermatan membaca siswa perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki setelah mereka mendapat pembelajaran membaca cepat dan lambat.
Variabel bebas : pembelajaran membaca cepat dan lambat
Variabel moderator : siswa perempuan dan laki-laki
Variabel terikat : kecermatan
4. Variabel Kontrol
Variabel yang dinetralisasi yang diidentifikasi sebagai variabel kontrol atau kendali, atau variabel kontrol adalah variabel yang diusahakan untuk dinetralisasi oleh peneliti. Dalam penelitian di samping strategi pembelajaran dan tingkat kecerdasan, peneliti juga mempertimbangkan tingkat usia, misalnya kelompok umur tertentu, maka umur dalam penelitia ini dianggap sebagai variabel kendali.
5. Variabel intervening
Adalah yang tidak pernah diamati dan hanya disimpulkan berdasarkan pada variabel terikat dan bebas.
Contoh:
Hipotesis: Pada siswa yang memiliki minat yang meningkat terhadap tugas yang diberikan, unjuk kerja terhadap tugas yang diukur meningkat.
Variabel bebas : minat terhadap tugas
Variabel intervening : belajar
Variabel terikat : unjuk kerja tugas
SUMBER :
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2011/01/pengertian-sampel.html
http://penjagahati-zone.blogspot.com/2011/04/pengertian-variabel-dan-jenis-jenis.html
http://tugas27.wordpress.com/2012/05/02/pengertian-data/
HIPOTESIS
1 Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah usulan keterangan untuk gejala.
Dalam metode hipotetik-deduktif, hipotesis sebaiknya falsifabel, berarti bahwa mungkin bahwa itu bisa diperlihatkan bahwa itu adalah salah, biasanya oleh pengamatan.
Sebagai contoh, seorang pembaca yang menemukan artikel yang bermutu tinggi di Wikipedia mungkin membentuk hipotesis bahwa artikel Wikipedia hanya bisa diredaksikan oleh sangat memenuhi syarat profesor dengan Ph.D lipat ganda. Ini bisa dianggap sebagai hipotesis, karena falsifabel; bisa disalahkan dengan menyadari bahwa siapa saja bisa meredaksikan artikel Wikipedia, menggunakan pautan "Sunting halaman ini" di atas semua halaman. Suatu eksperimen sehubungan dengan ini adalah dengan mengklik pautan itu, meredaksikan halaman, dan menyimpannya. Jika halaman yang diganti muncul, dan anda tidak mempunyai ini Ph.D ganda, hipotesis anda disalahkan, dan eksperimen berakhir.
2. Cara Membuat Hipotesis Yang Baik
Membuat Hipotesis yang Baik
Persyaratan untuk Membuat Hipotesis yang Baik yaitu :
- Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian dan dirumuskan dengan jelas.
- Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris. Menunjukkan dengan nyata adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
- Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya dan didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga
1. Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji.
Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
2. Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif.
Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
3. Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
3. Ciri-Ciri Hipotesis
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.
MENGUJI HIPOTESIS
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.
SUMBER : http://lirikansibuta.blogspot.com/2010/04/pengertian-hipotesis.html
Hipotesis adalah usulan keterangan untuk gejala.
Dalam metode hipotetik-deduktif, hipotesis sebaiknya falsifabel, berarti bahwa mungkin bahwa itu bisa diperlihatkan bahwa itu adalah salah, biasanya oleh pengamatan.
Sebagai contoh, seorang pembaca yang menemukan artikel yang bermutu tinggi di Wikipedia mungkin membentuk hipotesis bahwa artikel Wikipedia hanya bisa diredaksikan oleh sangat memenuhi syarat profesor dengan Ph.D lipat ganda. Ini bisa dianggap sebagai hipotesis, karena falsifabel; bisa disalahkan dengan menyadari bahwa siapa saja bisa meredaksikan artikel Wikipedia, menggunakan pautan "Sunting halaman ini" di atas semua halaman. Suatu eksperimen sehubungan dengan ini adalah dengan mengklik pautan itu, meredaksikan halaman, dan menyimpannya. Jika halaman yang diganti muncul, dan anda tidak mempunyai ini Ph.D ganda, hipotesis anda disalahkan, dan eksperimen berakhir.
2. Cara Membuat Hipotesis Yang Baik
Membuat Hipotesis yang Baik
Persyaratan untuk Membuat Hipotesis yang Baik yaitu :
- Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian dan dirumuskan dengan jelas.
- Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris. Menunjukkan dengan nyata adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
- Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya dan didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
Menurut bentuknya, Hipotesis dibagi menjadi tiga
1. Hipotesis penelitian / kerja: Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji.
Dalam Hipotesis ini peneliti mengaggap benar Hipotesisnya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian Hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Misalnya: Ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
2. Hipotesis operasional: Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat obyektif.
Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol (H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress.
3. Hipotesis statistik: Hipotesis statistik merupakan jenis Hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
3. Ciri-Ciri Hipotesis
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik
Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.
MENGUJI HIPOTESIS
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.
SUMBER : http://lirikansibuta.blogspot.com/2010/04/pengertian-hipotesis.html
METODE ILMIAH
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification.konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1. Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a) Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b) Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c) Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
Langkah-Langkah metode ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat pada metode ilmiah antara lain:
Memilih dan mendefinisikan masalah
Survey terhadap data yang tersedia
Memformulasikan hipotesa
Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
Mengumpulkan data primer
Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
Membuat generalisasi dan kesimpulan
Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
Merumuskan masalah.
Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
http://charensha.wordpress.com/2011/02/23/pengertian-metode-ilmiah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah#Karakterisasi
http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/31/pengertian-metode-ilmiah/
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification.konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1. Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a) Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b) Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c) Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
Langkah-Langkah metode ilmiah
Langkah-langkah yang terdapat pada metode ilmiah antara lain:
Memilih dan mendefinisikan masalah
Survey terhadap data yang tersedia
Memformulasikan hipotesa
Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa
Mengumpulkan data primer
Mengolah, menganalisa serta membuat interpretasi
Membuat generalisasi dan kesimpulan
Membuat laporan
Pelaksanaan metode ini meliputi enam tahap, yaitu :
Merumuskan masalah.
Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
http://charensha.wordpress.com/2011/02/23/pengertian-metode-ilmiah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah#Karakterisasi
http://ami26chan.wordpress.com/2011/03/31/pengertian-metode-ilmiah/
Minggu, 24 Maret 2013
KARYA ILMIAH, SEMI ILMIAH DAN NON ILMIAH
1. KARYA ILMIAH
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Ciri ciri :
- objektif
- tidak bersifat persuasif, artinya adalah penulis tidak mengajak pembaca untuk setuju dengan tulisan yang dibuatnya. bisa juga pembaca mengomentari atau mengoreksi isi dari tulisan tersebut.
- tidak melebih-lebihkan, penulis membuat karangan ilmiah ini harus dibuat sesuai dengan data dan fakta yang ada di lapangan.
- sitematis
- tidak dibuat untuk mengejar keuntungan pribadi
Contoh :
karangan ilmiah diantaranya adalah skripsi, tesis, disertasi, makalah.
2. KARYA NON ILMIAH
Karangan Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis
Ciri-ciri :
- Bersifat persuasif
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang disimpulkan subyektif
- Bersifat imajinatif
- Gaya bahasa konotatif dan populer
- Situasi didramatisir
- tidak memuat hipotesis
- Penyajian dibarengi dengan sejarah
Contoh :
karya non ilmiah diantaranya cerpen, puisi, novel, komik
3. KARYA SEMI ILMIAH
adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
Ciri-ciri :
- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.
Contoh :
Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.
Sumber sumber :
1. http://hutamigoodgirl.blogspot.com/2010/11/contoh-kalimat-ilmiah-semi-ilmiah-dan_14.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
3. http://noviani26.wordpress.com/2012/03/21/karangan-ilmiah-semi-ilmiah-non-ilmiah/
4. http://achmadfaroby.blogspot.com/2011/03/perbedaan-karangan-imiah-semi-ilmiah.html
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Ciri ciri :
- objektif
- tidak bersifat persuasif, artinya adalah penulis tidak mengajak pembaca untuk setuju dengan tulisan yang dibuatnya. bisa juga pembaca mengomentari atau mengoreksi isi dari tulisan tersebut.
- tidak melebih-lebihkan, penulis membuat karangan ilmiah ini harus dibuat sesuai dengan data dan fakta yang ada di lapangan.
- sitematis
- tidak dibuat untuk mengejar keuntungan pribadi
Contoh :
karangan ilmiah diantaranya adalah skripsi, tesis, disertasi, makalah.
2. KARYA NON ILMIAH
Karangan Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis
Ciri-ciri :
- Bersifat persuasif
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang disimpulkan subyektif
- Bersifat imajinatif
- Gaya bahasa konotatif dan populer
- Situasi didramatisir
- tidak memuat hipotesis
- Penyajian dibarengi dengan sejarah
Contoh :
karya non ilmiah diantaranya cerpen, puisi, novel, komik
3. KARYA SEMI ILMIAH
adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
Ciri-ciri :
- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.
Contoh :
Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.
Sumber sumber :
1. http://hutamigoodgirl.blogspot.com/2010/11/contoh-kalimat-ilmiah-semi-ilmiah-dan_14.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah
3. http://noviani26.wordpress.com/2012/03/21/karangan-ilmiah-semi-ilmiah-non-ilmiah/
4. http://achmadfaroby.blogspot.com/2011/03/perbedaan-karangan-imiah-semi-ilmiah.html
Minggu, 17 Maret 2013
PENALARAN DEDUKTIF
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.
1. Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
1. Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
2. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
3. Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)
4. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)
2. Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contohnya:
- Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)
- Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)
2. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
- Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
- Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang ilmuwan.
Jadi, Anto adalah orang cerdas.
Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H.Abu . 1998 . psikologi Umum . jakarta : PT Rineka Cipta
Ambarwati, Sri Bahasa Indonesia untuk SMA / MA kelas X semester genap. Klaten , Jawa Tengah : CV Viva Pakarindo
Arifin, Zaenal, E. dan S.Amran Tasai.2009.Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Akademika
Pressindo
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.
1. Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
1. Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
2. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)
3. Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)
4. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)
2. Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
1. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contohnya:
- Semua manusia akan mati
Ani adalah manusia
Jadi, Ani akan mati. (simpulan)
- Semua manusia bijaksana
Semua dosen adalah manusia
Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)
2. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
- Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada sinar matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.
- Semua ilmuwan adalah orang cerdas
Anto adalah seorang ilmuwan.
Jadi, Anto adalah orang cerdas.
Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H.Abu . 1998 . psikologi Umum . jakarta : PT Rineka Cipta
Ambarwati, Sri Bahasa Indonesia untuk SMA / MA kelas X semester genap. Klaten , Jawa Tengah : CV Viva Pakarindo
Arifin, Zaenal, E. dan S.Amran Tasai.2009.Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Jakarta: Akademika
Pressindo
Minggu, 10 Maret 2013
PENGERTIAN INDUKTIF, INDUKSI DAN MACAM-MACAM CONTOHNYA
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Ada dua cara berpikir yang dapat di gunakan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu melalui dua jalan atau dua pola dasar, antara lain :
1. PENALARAN INDUKSI
Induksi adalah proses berpikir di dalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian atau pristiwa-pristiwa dan hal-hal yang lebih kongkrit dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum seperti :
Besi di panaskan memuai
Seng di panaskan memuai
Besi dan Seng adalah logam
Jadi : Setiap logam yang di panaskan akan memuai.
Contoh :
-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan ---> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Ada dua macam Induksi adalah sebagai berikut :
a. Induksi sempurna
Jika putusan umum itu merupakan penjumlahan dari putusan khusus, maka Induksi itu sempurna misalnya : Jika dari masing-masing Mahasiswa pada suatu Fakultas, diketahui bahwa ia warga Negara Indonesia. Maka dapat diadakan putusan (umum) semua Mahasiawa Fakultas itu warga Negara Indonesia.
b. Induksi tidak Sempurna
Jika putusan umum dari Induksi yang bukan merupakan penjumlahan, melainkan seakan-akan loncatan dari yang khusus kepada yang umum, itulah Induksi yang tidak sempurna.
B. Deduksi
Deduksi adalah proses pemikiran di dalamnya akal kita dari pengetahuan yang umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus atau proses berpikir dari hal yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus seperti:
Semua makhluk yang bernyawa pasti mati
Manusia adalah makhluk yang bernyawa
Tumbuhan adalah makhluk yang bernyawa
Hewan adalah makhluk yang bernyawa
Jadi, Manusia, Tumbuhan, Hewan pasti akan mati
2. PENALARAN INDUKTIF
Penlaran induktif adalah proses penalaran untuk manari kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
3. JENIS DAN CONTOH PENALARAN INDUKTIF :
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
A. JENIS-JENIS PENALARAN INDUKTIF
- ( GENERALISASI )
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Atau dengan kata lain proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Fessy Alwi adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Generalisasi : Semua presenter berita berparas cantik.
Pernyataan "semua presenter berita berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
-( ANALOGI )
adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama atau banyak persamaannya.
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:
1. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2. Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
Contoh :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik
- ( HUBUNGAN KASUAL )
Adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan, seperti :
Contoh :
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
SUMBER : http://teknologi-biru.blogspot.com/2012/03/pengertian-penalaran-induksi-dan.html
http://firstdiyana.blogspot.com/2011/04/jenis-jenis-penalaran-induktif.html
Ada dua cara berpikir yang dapat di gunakan untuk mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu melalui dua jalan atau dua pola dasar, antara lain :
1. PENALARAN INDUKSI
Induksi adalah proses berpikir di dalam akal kita dari pengetahuan tentang kejadian atau pristiwa-pristiwa dan hal-hal yang lebih kongkrit dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum seperti :
Besi di panaskan memuai
Seng di panaskan memuai
Besi dan Seng adalah logam
Jadi : Setiap logam yang di panaskan akan memuai.
Contoh :
-Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
-Ikan Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
kesimpulan ---> Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Ada dua macam Induksi adalah sebagai berikut :
a. Induksi sempurna
Jika putusan umum itu merupakan penjumlahan dari putusan khusus, maka Induksi itu sempurna misalnya : Jika dari masing-masing Mahasiswa pada suatu Fakultas, diketahui bahwa ia warga Negara Indonesia. Maka dapat diadakan putusan (umum) semua Mahasiawa Fakultas itu warga Negara Indonesia.
b. Induksi tidak Sempurna
Jika putusan umum dari Induksi yang bukan merupakan penjumlahan, melainkan seakan-akan loncatan dari yang khusus kepada yang umum, itulah Induksi yang tidak sempurna.
B. Deduksi
Deduksi adalah proses pemikiran di dalamnya akal kita dari pengetahuan yang umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus atau proses berpikir dari hal yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus seperti:
Semua makhluk yang bernyawa pasti mati
Manusia adalah makhluk yang bernyawa
Tumbuhan adalah makhluk yang bernyawa
Hewan adalah makhluk yang bernyawa
Jadi, Manusia, Tumbuhan, Hewan pasti akan mati
2. PENALARAN INDUKTIF
Penlaran induktif adalah proses penalaran untuk manari kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sentara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.
3. JENIS DAN CONTOH PENALARAN INDUKTIF :
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
A. JENIS-JENIS PENALARAN INDUKTIF
- ( GENERALISASI )
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum. Atau dengan kata lain proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Fessy Alwi adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Generalisasi : Semua presenter berita berparas cantik.
Pernyataan "semua presenter berita berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
-( ANALOGI )
adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat sama atau banyak persamaannya.
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:
1. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
2. Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.
3. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.
Contoh :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik
- ( HUBUNGAN KASUAL )
Adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalam kehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan, seperti :
Contoh :
Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
SUMBER : http://teknologi-biru.blogspot.com/2012/03/pengertian-penalaran-induksi-dan.html
http://firstdiyana.blogspot.com/2011/04/jenis-jenis-penalaran-induktif.html
Langganan:
Postingan (Atom)